Pengertian Kecemasan

Kecemasan atau dalam Bahasa Inggrisnya “anxiety” berasal dari Bahasa Latin “angustus” yang berarti kaku, dan “ango, anci” yang berarti mencekik.


Taylor (1995) mengatakan bahwa kecemasan ialah suatu pengalaman subjektif mengenai ketegangan mental yang menggelisahkan sebagai reaksi umum dan ketidakmampuan menghadapi masalah atau adanya rasa aman. Perasaan yang tidak menyenangkan ini umumnya menimbulkan gejala-gejala fisiologis (seperti gemetar, berkeringat, detak jantung meningkat, dan lain-lain) dan gejala-gejala psikologis (seperti panik, tegang, bingung, tak dapat berkonsentrasi, dan sebagainya). Perbedaan intensitas kecemasan tergantung pada keseriusan ancaman dan efekivitas dari operasi-operasi keamanan yang dimiliki seseorang. Mulai munculnya perasaan-perasaan tertekan, tidak berdaya akan muncul apabila orang tidak siap menghadapi ancaman.


Jadi, Anxiety adalah gangguan yang sering terjadi, berupa gangguan mental, dimana dalam hal ini meliputi antara gangguan cemas ataupun mengenai tekanan emosional.  Suatu pola perilaku dimana symptom-symptom faali dari suatu keadaan anxiety menjadi sedemikian rupa sehingga dirasakan berpengaruh dan menimbulkan gangguan terhadap personal adjustment maupun social adjustment seseorang.


Mengapa anxiety termasuk gangguan abnormal?



Kecemasan merupakan hal yang normal terjadi pada setiap individu, reaksi umum terhadap stress kadang dengan disertai kemunculan kecemasan. Namun kecemasan itu dikatakan menyimpang bila individu tidak dapat meredam (merepresikan) rasa cemas tersebut dalam situasi dimana kebanyakan orang mampu menanganinya tanpa adanya kesulitan yang berarti. Orang yang mengalami perasaan anxiety memiliki derajat cemas yang cukup tinggi yang pada orang normal itu termasuk dalam kategori biasa-biasa saja. Sehingga jika dia mengalami serangan panic seringkali kehilangan kontrol emosi dan perilaku, rasa takut mati yang berlebihan atau malah mencoba untuk bunuh diri karena rasa cemasnya tersebut.